Rabu, 13 Juni 2012

HUKUM DAPAT DI BELI

Awal mula kisah di sebuah negeri carut marut bagai anak ayam kehilangan induknya, Jika selama ini kita lihat dan dengar di media masa, bahwa di negeri tercinta Indonesia tentang begitu banyaknya kasus korupsi, perampokan, pemerkosaan, penipuan dan masih banyak yang lainya, tak kunjung usai bahkan terkesan melupakan khususnya di kalangan elite... Pertanyaan kita apakah hukum di Negeri ini bertarif.. Bukti nyata sudah banyak kita lihat itu karena Terciptanya kebebasan pers,..kami ucapkan banyak terimakasih bagi Pahlawan pers, dan Ternyata harga bukan hanya ada dalam perdagangan tapi Hukumpun di perdagangkan..

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi pada diri saya sendiri, sebagai karyawan handphone sebuah mall di salah satu kawasan elite jakarta, awal mulanya saya membeli barang dari teman, saat itu tidak ada rasa curiga sedikitpun untuk membeli karena itu pekerjaan saya jual beli handphone.

Selang beberapa minggu kemudian datang ke counter tempatku bekerja, empat orang yang mengaku polisi dari polda metrojaya dengan seorang pemilik toko handphone, juga dua orang di duga tersangka, kebetulan saya mengenali pemilik dan tersangka tersebut.

Mereka datang bermaksud menangkap saya yang di anggap penadah karena membeli barang yang di duga curian, tapi saya lihat mereka tidak menunjukan atau membawa surat penangkapan, dengan gaya polisi yang khas terselip pistol di pinggang dan begitu aroganya terus mencecar beberapa pertanyaan.

Orang-orang di sekelilingku hanya bisa terdiam dan melihat, ketika mereka terus menekan beberapa pertanyaan, berikut kilas balik awal ceritanya.

polisi: apa anda kenal dengan dua orang ini?
saya:  kenal mereka karyawan toko hendphone.
polisi: mereka berdua katanya menjual beberapa handphone ke anda    
          apakah itu betul?
saya:  iya pernah sekitar 3 atau 5 kali jual ke saya.
polisi: kata dua tersangka 20 unit setiap hari berturut-turut.
saya:  mereka bohong pak
polisi:baiklah kita selesaikan saja di kantor polisi saja kalau anda masih berbelit-belit.

Merasa kurang nyaman mereka mengajaku ke lantai 4, setelah sampai merekapun memaksa saya untuk mengaku, tapi saya tetap pada pendirian saya bahwa mereka pernah menjual hanya 3 dan paling banyak 5 kali, karena kejadian mereka menjual handphone baru tersebut sudah hampir satu bulan yang lalu.

Selang beberapa waktu datanglah dua orang Komandan security mall, dan mereka mengajak untuk di selesaiakan masalah ini di posko agar ketertiban mall terjaga. Dan sayapun mengikutinya setelah sampai di posko polisi dan pemilik toko terus menekan saya untuk mengakuinya, dan meminta ganti rugi atas perbuatan tersangka yang menjual barang ke saya, atau kalau tidak akan di tahan di polsek. lalu saya telpon bos, hanya sekedar membertahu bahwa saya sedang berurusan dengan pihak polisi yg mengaku dr polda. Dari situ rasa cemas dan khawatir akan keadaan saya, bos tak henti-hentinya menelpon, dan mengingatkan saya agar jangan takut hadapi saja karena kamu tidak bersalah.

Hampir satu jam lamanya mereka menekan saya,karena tidak ada hasil keputusan dari saya untuk mengakui dan terakhir mereka meminta untuk mengganti rugi atas barang yg mereka curi, kerugian si pemilik toko mengaku hampir 120jt, saya pun kaget mendengarnaya lalu salah satu polisi mungkin komandannya memperlihatkan bon pengambilan barang tersangka yg di ambil dari distributor handphone di mall tempatku bekerja.

Pada saat itu saya sendiri di antara 5 orang yg terus menekan, lalu saya coba untuk bicara, " pak mereka pada dasarnya bukan mencuri, mereka ambil barang tersebut dari distributor mengatas namakan toko tempat tersangka dengan stempel dan tanda tangan mereka. kemudian menjual barang tersebut kepada saya, dan untuk harga saya selalu telpon ke bos yang ada di daerah tasik (pusat dr toko tempat saya bekerja), karena semua keputusan ada di tangan bos untuk semua barang yg hendak di beli, setelah harga deal barangpun saya bayar di tempat, dan tidak ada transaksi di luar toko, kadang  mereka yg datang membawa barang ke tempat saya, kadang saya sendiri yang ambil di toko tersangka bekerja, alasan mereka menjual barang ke saya itu di beli mereka dari user (penjual) dan itupun tidak setiap hari. Saat nego hargapun kata tersangka " saya beli barang ini dengan harga segitu tolong lebihkan agar ada untung buat toko.'' saya pun kembali konfirmasi kebos'' di karenakan harga barang tersebut selisih 200rb-300rb maka bospun menyutujui.

Dengan saya menceritakan itu semua mereka tetap pada pendirianya bahwa saya telah membeli barang dr tersangka berturut-turut sebanyak 20 kali, beberapa jam kemudian dengan rasa emosi polisi dan pemilik handphone mengajakku ke mobil dengan tujuan tidak jelas, dan akupun mengikuti tanpa rasa curiga yang ada di benaku saat itu hanya ingat anak dan istriku di rumah, sesampainya di mobil masih terus di tekan untuk masalah penyelesainya bagaimana !!!

Mobilpun keluar dr area parkir mereka seperti kebingungan menuju kemana, dan kebetulan semua handphone ku di ambil oleh komandan polisi itu, saya melihat salah satu polisi yg pakai kaos kuning berbisik sesuatu dengan si pemilik handphone tidak lama kemudian, si pemilik handphone kembali menanyakan mau bagaimana penyelesaian masalah ini, secara kekeluargaan atau lanjut sampai ke pengadilan.

Saking lamanya pada posisi saat itu saya sendiri dan terus di tekan oleh mereka berlima, akhirnya dengan stress nya saya menjawab ya sudah pak kita selesaikan secara kekeluargaan, kemudian saya menyanggupi untuk bayar 5jt, tapi mereka semua langsung terdiam dan si pemilik handphone sepertinya tidak mau menerima, saya pun menaikan jadi 10 jt, namun mereka pun masih terdiam, dan akhirnya si pemilik hp emosi ingin mengajaku ke kapolsek saja kita selesaikan. Dan saya menaikan lagi dr 15jt sampai akhir kesanggupan saya 20jt saat itu saya benar-benar tertekan maklumlah seumur hidup saya baru kali ini berurusan dengan pihak berwajib.

Salah satu polisi kembali berbisik dengan si pemilik hp yg tak lain adalah korban penipuan dr dua tersangka, lalu polisi tersebut menanyakan untuk pembayarannya di bayar cash, sontak saya kaget bukan kepalang tapi dengan cepat saya jawab "maaf pak untuk bayar cash uang sebanyak itu terus terang saya tidak punya, jujur saya hanya karyawan yg mengandalkan gaji bulanan untuk biaya hidup keluarga saja selalu pas-pasan, tp kalau bpk mau saya deposit 5jt dan selebihnya di cicil mungkin saya bisa tapi kalau tidak di terima usulan saya kita lanjutkan saja ke kapolsek utnuk selanjutnya ke pengadilan, setelah terdiam beberapa menit dan sepertinya mereka menerima..

Akhirnya mereka memutar kembali mobilnya ke arah mall dan memberhentikan di rumah makan, sambil memesan makanan kembali untuk memastikan mereka memintaku untuk menandatangi pernyataan penyelesaian yg tadi di bicarakan di atas materai tapi mereka tidak membawa kertas hanya materai saja dan memutuskan si pemilik hp untuk membuatnya besok, setelah pesanan datang saya bersama merekapun makan dan akhirnya permasalahan di anggap selesai, setelah makan mereka mengantarkan saya ke mall untuk pulang.

Ke esokan harinya si pemilik handphone kembali telpon saya untuk memastikan dan mengatakan tolong bantu atas kerugian saya, seandainya uang telah di kembalikan tersangka dia akan mengembalikan ke saya. Dengan tenang saya menjawab iya pak saya berjanji akan membantu bapak dengan ikhlas percayalah!!! kurang lebih nya seperti itu,..tp seandainya bos saya tahu bahwa  telah menyanggupi untuk membantu sebesar itu lebih baik lanjut ke meja hijau dan saran dr bos saya pegang kuat.

Hari setelah peristiwa itu saya di sarankan untuk libur agar bisa tenang, ke esokan harinya saya mulai masuk kerja seperti biasa, ingat akan saran dr bos untuk membantu alakadarnya sebesar 2jt, jika mereka memaksa saya harus memberi tahu bos. Dan saya telpon si pemilik handphone untuk membantu alakadarnya, niat saya akan membayar 3jt dengan ikhlas untuk membantunya.

Kepada Allah SWT, kami ucapkan syukur Alhamdulillah atas perlindungan-MU dr segala kejahatan manusia dan godaan nafsu syaitan, untuk Bosku yang begitu baiknya menemani dan mensuportku saya ucapakan banyak terimakasih jasamu tak pernah saya lupakan, dan teman sekerjaku yang telah begitu banyak membantu mungkin membuat kalian repot dan lelah, saya ucapkan banyak terimakasih, saya hanaya bisa berdoa semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya amiin.

Pesan saya, Tiada penyelesaian suatu masalah bila hati bagai api, maka lakukanlah dengan kepala dingin dan bijaksana bahwa "kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesenangan dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan (HR.Ahmad 1/307).

Mungkin cerita saya ini mewakili dr begitu banyak teman yang lain bahwa di Negeri ini Hukum di perjual belikan, bagi kami rakyat yang awam akan Hukum Negara, hanya bisa pasrah... Wahai saudara dan para sahabatku lakukanlah yang terbaik, jangan engkau salah arah dan jangan takut bila anda benar karena keadilan Tuhan itu lebih baik dari sekedar ancaman manusia yang angkuh karena banyaknya harta.

"Resiko tidak seharusnya membuat kita ciut nyali, namun tidak seharusnya juga menjadikan diri sebagai orang yang tidak takut dosa"













Tidak ada komentar: